RSS
[ Sabtu, 28 November 2009 ]
Skandal Pengaturan Skor di Liga Champions dan Europa League
Sembilan Asosiasi Jadi Sorotan, Dua Klub Albania Terlibat

UEFA dipusingkan oleh skandal pengaturan skor yang terjadi pada beberapa pertandingan Liga Champions dan Europa League. Kasus yang bisa mencoreng wajah persepakbolaan Eropa.

---

Beberapa wakil asosiasi sepak bola di negera Eropa, seperti Austria, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Swiss, Jerman, Turki, Slovenia, dan Hungaria, Selasa (25/11) dipanggil ke kantor pusat UEFA di Swiss. Mereka hadir untuk membahas skandal pengaturan skor di pertandingan Liga Champions dan Europa League yang sekarang jadi pembahasan luas di Eropa. Untung, kasus itu belum menyentuh nama klub-klub besar Benua Biru.

Ada tujuh pertandingan yang dicurigai di sana telah terjadi pengaturan skor untuk kepentingan perjudian. Satu pertandingan di Liga Champions antara klub Norwegia Stabaek IF melawan klub Albania KF Tirana. Itu terjadi pada kualifikasi babak kedua.

Sisanya adalah enam pertandingan di Europa League. Saat ini UEFA baru mencurigai keterlibatan lima klub. Mereka adalah dua klub asal Albania, KF Tirana dan KS Vllaznia, serta klub Hungaria Honved FC, FC Dinaburg (Latvia), dan FC Ljubljana (Slovenia).

Akibat kasus tersebut, Presiden Dinaburg Oleg Gavrilov dan pelatih Tamaz Pertiya telah dihukum larangan beraktivitas dalam sepak bola seumur hidup. Berdasar kabar yang dilansir LEFTA, keputusan diambil karena mereka terbukti terlibat.

Selain beberapa klub itu, UEFA mencurigai tiga wasit serta beberapa ofisial yang terlibat kasus tersebut. Bukan tidak mungkin, ada pemain yang akan dicokok UEFA karena terlibat kasus pengaturan skor.

"UEFA dan sembilan asosiasi telah bersepakat melawan malapraktik dalam sepak bola. Hal itu dapat merusak sepak bola. Sama sekali tidak ada keraguan bahwa harus ada sanksi tegas kepada siapa pun yang terlibat," tandas Wolfgang Niersbach, sekretaris jenderal DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman), seperti dilansir Soccernet.

Terlepas dari skandal di Liga Champions dan Europa League, Jerman merupakan salah satu negara yang menjadi perhatian serius UEFA. Sebab, pekan lalu jaksa dari Jerman memeriksa kasus yang melibatkan 200 laga. Di antara 200 laga itu, terdapat sekitar 40 pertandingan yang dihelat UEFA, seperti Liga Champions dan Europa League. Pertandingan-pertandingan yang dicurigai telah diatur terjadi di Jerman, Belgia, Swiss, Kroasia, Slovenia, Turki, Hungaria, Bosnia-Herzegovina, dan Austria.

Dampaknya, 17 orang ditahan, 15 di antaranya di Jerman. Termasuk seorang warga Kroasia yang mengakui terjadinya pengaturan skor yang dilakukan rumah judi di Jerman pada 2005 yang melibatkan wasit Robert Hoyzer. Yang terlibat dalam kasus di Jerman bukan hanya wasit dan ofisial pertandingan. Ada pula pemain dan pelatih. Mereka mengatur hasil laga demi kepentingan judi ilegal. "Semua yang ditahan dipastikan terlibat kasus itu," kata Niersbach. (ham/aww)
www.jawapos.co.id

0 komentar:

Posting Komentar


Pengikut